SABAR SEBAGAI KUNCI KEHIDUPAN
Oleh : Muhammad Fatikhun
Manusia tidak akan bahagia hidupnya di dunia dan akhirat, apabila tidak bisa dekat dengan Alloh SWT. Agar bisa dekat dengan Alloh SWT, manusia harus selalu mengikuti jalan yang benar (haqq) dan menjauhi jalan yang tidak benar (bathil) selamanya.
Padahal nafsu manusia selalu tidak suka (tidak mau) mengikuti jalan yang benar (haqq), dan nafsu condongnya (mengajaknya) selalu pada jalan (hal) yang tidak benar (bathil). Oleh karena itu manusia dalam menjalani kehidupan, membutuhkan perjuangan, karena manusia diciptakan oleh Alloh diberi nafsu. Perjuangan itulah yang disebut dengan SABAR.
Nabi Muhammad SAW mengatakan : “Iman itu isinya hanya dua; yang setengah dinamakan sabar dan yang setengahnya lagi dinamakan syukur”.
Di dalam hadits lain diterangkan : Puasa adalah setenganya SABAR. Berarti puasa adalah seperempatnya IMAN. Karena didalam pusa terdapat pekerjaan/perbuatan berupa “menahan”. menahan inilah yang disebut dengan sabar.
Dengan demikian betapa besar dan pentingnya “sabar” dalam kehidupan manusia, dan bahkan semua petunjuk (syari’at) Alloh tidak bisa lepas dari “sabar” dan “syukur”.
Sabar itu ada empat macam : pertama, Ash-shobru ‘ala al-tho’at. Yaitu kesabaran dalam melakukan ketaatan kepada Alloh SWT. Kedua, Ash-shobru ‘ani al-ma’aash. Yaitu kesabaran dalam menjauhi segala bentuk kemaksyiatan dan kemungkaran kepada Alloh SWT. Ketiga, Ash-shobru ‘ala al-makaarihi. Yaitu kesabaran dalam menerima segala sesuatu yang tidak kita senangi (benci). Keempat, Ash-shobru ‘ani al-syahawaati. Yaitu kesabaran dalam menahan syahwat (nafsu).
Selasa, 27 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar