Senin, 04 Mei 2009

BERTAFAKKUR TENTANG AIR

Oleh Muhammad Fatikhun

Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa "tafakkur" yang kita lakukan dalam waktu yang tidak begitu lama (satu jam) itu lebih baik daripada ibadah satu tahun. begitu besar makna tafakkur sampai pahalanya mengalahkan ibadah yang dilakukan dalam waktu satu tahun. mengapa demikian......? mari kita renungkan bersama-sama.
kita ambil contoh tentang air. begitu besar fungsi air bagi kehidupan umat manusia. bisa dibayangkan bgaimana jika di dunia ini tidak ada air, niscaya tidak ada kehidupan di dunia ini. atau adakah kita bisa merasakan bagaimana pedih dan sakitnya orang yang tertimpa bencana kekeringan? tanah yang subur tidak lagi berfungsi, tumbuhan tidak bisa tumbuh, hewan juga mati, bahkan manusia pun bisa mati lantaran kekeringan.
ternyata air merupakan anugerah Alloh yang luar biasa besar. namun, mengapa kita tidak pernah menyadarinya, kita lupa bahwa kita telah mendapatkan karunia yang sedemikian besar. maka sudah seharusnya BERSYUKUR kepada Alloh SWT.
demikian pula, setiap hari kita dapat melihat disekitar kita, bahwa jutaan bahkan milayaran kubik selalu mengalir. namun tidak pernah ada habisnya. air tersebut mengalir menuju satu tempat yaitu laut, namun tidak pernah tumpah.
MAHA BESAR ALLOH YANG TELAH MENCIPTAKAN SEMUANYA
oleh karena itu kita harus senantiasa bertafakkur tentang segala sesuatu, agar kita menemukan kebesaran Alloh yang pada gilirannya akan tumbuh kesadaran, bahwa kita adalah makhluq yang lemah. pada gilirannya kesadaran tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh.
Laa haula walaa quwwata illa billahil'aliyyil 'adziiim.... amiiin

Hikmah Penggunaan "WAKTU" Sebagai Sumpah Dalam Al-Qur'an

Oleh : Muhammad Fatikhun, S.Ag

Dalam Al-Qur'an kita kenal dengan "SUMPAH (Qosam) ALLOH" yang menggunakan WAKTU. Antara lain : "wal 'ashr" (demi waktu 'ashr/demi masa), "wa al-dluhaa" (demi waktu dluha), "wa al-laili idzaa sajaa" (demi waktu malam ketika gelap), dll. Apabila kita pahami, penggunaan waktu sebagai sumpah (qosam) dalam al-Qur'an, akan didapati beberapa hikmah sebagai berikut :
Pertama, sumpah (Qosam) Alloh dalam al-Qur'an tersebut, menunjukkan : terdapat hal yang sangat penting, yang harus benar-benar kita perhatikan. makna penting tersebut dapat kita pahami dari penegasan Alloh melalui sumpah tersebut. sumpah (qosam) selalu diikuti dengan hal-hal yang sangat penting yang dijelaskan pada keterangan (penggalan) ayat berikutnya. dalam tata bahasa arab disebut dengan jawab qosam. jawab qosam inilah yang menjelaskan suatu hal yang penting dan harus menjadi perhatian serius.
Kedua, hal yang penting yang diterangkan dalam "jawab qosam" tersebut menyangkut kehidupan umat manusia. jadi jawab qosam tersebut sebenarnya memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan hidup di dunia dan diakhirat.
sebagai contoh, dalam surat al-'ashr : Alloh bersumpah menggunakan waktu ashar. dalam surat tersebut, sumpah yang menggunakan waktu ashar disambung dengan penjelasan bahwa setiap manusia pasti akan merugi, kecuali orang-orang yang beriman kepada Alloh dan beramal sholeh, mereka senantiasa saling mngingatkan (berwasiat) dalam hal ketaqwaan dan kesabaran.
menurut hemat saya surat al-'ashr ini dapat dipahami sebagai berikut :
waktu ashar ini menunjukkan waktu akhir. waktu dapat pula dipahami secara luas yaitu, akhir dari suatu aktifitas, akhir dari suatu masa, akhir dari suatu periode, akhir dari suatu kehidupan, bahkan akhir dari suatu kehidupan dunia. dengan demikian surat ini mengingatkan kepada kita sejak awal dalam menjalani kehidupan dan seluruh aktifitas.
bahwa dalam menjalani kehidupan dan setiap aktifitas dalam kehidupan kita harus senantiasa dengan ketaatan, mengikuti jalan yang benar, yaitu petunjuk yang sudah ditunjukkan dalam Al-Qur'an. ini merupakan salah satu wujud ketundukan (keimanan) kita kepada Alloh. sebagai orang yang beriman kepada Alloh, maka seseorang harus senantiasa beramal sholeh, yaitu perbuatan dan aktifitas yang baik dan tidak melanggar kaidah-kaidah agama. sebab manusia adalah tempatnya lupa dan salah, maka suatu saat manusia juga akan melakukan pelanggaran atau melakukan aktifitas atau perbuatan yang tidak sesuai dengan petunjuk. pada saat inilah kita sebagai orang yang beriman harus saling mengingatkan agar kita senantiasa mengikuti petunjuk yang benar dan sabar dalam menjalani aktifitas kehdupan sehari-hari.
barang siapa tidak mengikuti petunjuk yang benar (tidak beriman dan tidak beramal sholeh) maka dia akan sangat merugi. dan sebaliknya bagi orang yang mengikuti dan menggunakan petunjuka yang benar (beriman dan beramal sholeh) maka dia akan beruntung.
WALLOHU A'LAM BISSHOWAAB

Minggu, 03 Mei 2009

TIGA TINGKATAN MANUSIA

Manusia, terbagi kedalam 3 (tiga) tingkatan atau golongan :
Pertama, Al-Jahil (orang yang bodoh); yaitu orang yang dalam hidupnya berprinsip : YA'IISY LIYA'KUL (HIDUP UNTUK MAKAN). ORANG yang dalam kategori tingkatan/golongan ini dalam hidupnya yang selalu dipikirkan dan yang dicari adalah MAKAN.
Kedua, al-'Aqil (orang yang pandai/berakal); yaitu orang yang dalam hidupnya berpemikiran bahwa "hidup ini bukan untuk makan", melainkan juteru "makan untuk hidup" (ya'kulu liya'iisyu). orang yang dalam kategori tingkatan/golongan kedua ini, telah menggunakan akalnya. namun apabila hanya sampai pada prinsip ini, tentu ada satu pertanyaan : "SETELAH MANUSIA HIDUP, MAU NGAPAIN....?
Dari sinilah terdapat tingkatan ketiga, yaitu : Al-Mu'min (orang yang beriman). al-mu'min berpemikiran tidak makan dan hidup, yaitu : YA'IISYU LIYA'BUD (HIDUP MANUSIA TIDAK LAIN ADALAH UNTUK BERIBADAH)
TERMASUK GOLONGAN YANG MANAKAH,DIRI KITA INI........?